Spoiler Alert! Kalau belum nonton Stranger Things Season 4, read at your own risk ya.
Setelah digantungin selama lebih dari 2 tahun, akhirnya original series Netflix yang satu ini rilis pada bulan Juni kemarin. Yes, Stranger Things telah kembali untuk season keempatnya, yang kali ini dibagi dalam 2 part. Series yang berlatarkan tahun 1980-an ini menceritakan sekelompok anak-anak (sekarang remaja) di kota Hawkins, Indiana, dalam melawan monster dari dunia lain. Namun siapa sangka, di season keempat Stranger Things, The Duffer Brothers, penulis seri ini, menitikberatkan ceritanya pada kesehatan mental para tokohnya.
Di season 4 ini, Stranger Things mendatangkan sosok jahat bernama Vecna yang berhasil membunuh remaja-remaja Hawkins. Sebelum membunuh mereka, Vecna digambarkan hadir dalam memori kelam para korbannya.
Dalam upayanya membunuh Chrissy Cunningham misalkan, Vecna hadir sebagai sosok “ibu”nya yang memaksa Chrissy untuk makan. Banyak teori yang berseliweran di media sosial yang mengatakan bahwa dalam memori itu, Chrissy sedang mengalami eating disorder, kondisi gangguan mental di mana seseorang mengalami gangguan makan yang berpengaruh pada kesehatannya, baik fisik maupun mental. Memori buruk dari para korbannya ini kemudian menjadi senjata bagi Vecna untuk membunuh para korbannya.
Contoh yang lainnya adalah ketika Vecna berusaha untuk membunuh Max Mayfield. Di season sebelumnya, kita semua tahu kalau Billy Hargrove, kakak dari Max, dibunuh oleh Mind Flayer dalam usahanya untuk melindungi Eleven. Kejadian traumatis ini dilihat langsung oleh Max yang kemudian menjadi senjata bagi Vecna untuk membunuhnya. Di season 4 ini, Max terlihat lebih menyendiri dan menjauh dari teman-temannya, akibat rasa sedih dan rasa bersalahnya dari kematian Billy.
Selain eating disorder, post-traumatic stress disorder (PTSD), dan grief, kita bisa melihat adanya anger problems dan compulsive lying disorder dalam Eleven. Di bagian akhir season sebelumnya, diceritakan Eleven ikut pindah bersama Will dan ibunya ke California. Semenjak kepindahannya ini, ia mengalami penindasan di sekolah barunya. Penindasan ini kemudian menyebabkan Eleven menjadi seseorang yang mudah marah dan sering berbohong dengan orang-orang terdekatnya.
Secara keseluruhan, Stranger Things 4 ini berhasil mengangkat isu mental health yang sering muncul dalam lingkup remaja. The Duffer Brothers berhasil menggunakan cara yang ini untuk meningkatkan awareness kesehatan mental di lingkungan remaja, mengingat banyak penonton Stranger Things adalah remaja dan young adults.
Mau rekomendasi beragam film atau serial yang mengangkat isu kesehatan mental? Follow @BagiKataHub di Instagram ya!