SPOILER ALERT. Bagi yang belum menonton film “The Batman” (2022), read at your own risk, ya!

The Batman (2022). Sumber: https://www.imdb.com/title/tt1877830/mediaindex

Kalian pastinya sudah gak asing lagi dengan Batman, salah satu tokoh superhero dari DC Comics yang baru saja dibuatkan kembali filmnya. Batman memang digambarkan sebagai tokoh yang tangguh dan bergelimang harta. Tapi kalian tau gak sih kalau di balik semua itu, ada trauma dari masa kecilnya yang membuat dia menjadi superhero seperti di komiknya?

Dalam kisahnya, diceritakan bahwa Batman atau Bruce Wayne memiliki masa lalu yang kelam dan cukup traumatis. Orang tuanya, Thomas Wayne dan Martha Kane Wayne, tewas dengan tragis saat ia masih remaja. Trauma inilah yang kemudian memotivasi Bruce untuk memerangi kriminalitas di kotanya, sekaligus menjadi cara baginya untuk membalaskan dendam orang tuanya yang terbunuh. Trauma yang dimiliki Bruce juga membuat dia lebih peka terhadap hal buruk yang mungkin terjadi. Dalam dunia psikologi, kepekaan ini disebut juga sebagai omen formation.

Di dalam film “The Batman” (2022), terlihat dengan jelas kalau Bruce sangat pandai dalam memecahkan teka-teki yang dibuat oleh Riddler. Dengan cepat ia dapat menjawab segala pertanyaan dan petunjuk, termasuk petunjuk yang mengarahkan bahwa korban pembunuhan Riddler yang selanjutnya adalah, yes you guessed it right, Bruce Wayne sendiri. Ketepatannya dalam menyelesaikan teka-teki ini mungkin merupakan wujud dari omen formation, yaitu suatu kecurigaan terhadap hal buruk yang mungkin terjadi.

Menurut Hamble & Barnett, omen formation biasanya terbentuk pada anak-anak dan remaja yang mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder). Bentuk kewaspadaan ini kemudian melekat hingga dewasa. Namun, perilaku ini sangat jarang ditemukan pada orang yang baru saja mengalami PTSD ketika sudah menginjak dewasa. Bob Kane–penulis karakter Batman–menyebutkan dalam artikel Batman’s Traumatic Origins (Warshak, 2014) bahwa banyak kemiripan dari dirinya dalam karakter Batman, salah satunya adalah omen formation

Sumber: 
Warshak, R. A. (2014). Batman’s Traumatic Origins. The Atlantic: https://www.theatlantic.com/entertainment/archive/2014/05/batmans-traumatic-origins/361638/ (diakses pada 7 Maret 2022)
Hamblen, J. & Barnett, E. PTSD in Children and Adolescents. U.S. Department of Veteran Affairs: https://www.ptsd.va.gov/professional/treat/specific/ptsd_child_teens.asp (diakses pada 7 Maret 2022).